Membaca dapat
berfungsi sebagai media pembelajaran maupun sarana rekreasi. Buku sebagai media
tulisan banyak disimpan di perpustakaan. Perpustakaan umum dapat diakses oleh
orang banyak. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari membaca buku. Bahkan,
informasi dan ilmu pengetahuan yang di dapat dari membaca buku, dapat
mempengaruhi kehidupan. Namun bagi masyarakat kita, banyak orang merasa
memiliki kendala dalam mengakses buku, sehingga masyarakat cenderung ‘menjaga
jarak’ dengan buku.
A. Manfaat
membaca bagi kehidupan adalah :
- Buku
adalah peradaban. Informasi dan pengetahuan yang terkandung dalam buku dapat
berguna dalam memajukan kehidupan generasi sekarang dan yang akan datang. Dengan
memanfaatkan informasi dan pengetahuan yang di dapat dari membaca, maka
orang-orang akan mampu mengembangkan dan mengantarkan peradaban bangsanya
kepada tahapan yang lebih maju daripada yang sekarang dijalaninya.
- Buku
adalah sumber ilmu. Ilmu yang terkandung dalam buku, dapat menjadikan kita
lebih pintar dan pengetahuan menjadi bertambah. Dan jika ilmu tersebut
dipraktekkan, maka kehidupan kita akan menjadi semakin maju.
- Buku
adalah guru yang tidak pernah marah. Kita bisa banyak belajar dari buku. Jika
diibaratkan sebagai guru (yang menjadi guru kita belajar di sekolah), maka buku
adalah guru yang tidak marah kepada muridnya (kita yang membaca sebagai
muridnya). Betapa pun lambannya daya pikir kita, atau berapa sering kita
mengulang-ulang membaca untuk mempeoleh ilmu, buku tidak akan marah kepada
kita. Buku begitu sabar mempunyai murid yang daya tangkapnya rendah sekalipun.
- Buku
adalah guru yang tidak terbatas waktu. Buku sebagai guru juga tidak pernah
membatasi waktu pembelajaran kita. Kapan saja kita ingin, butuh dan siap untuk
belajar, buku selalu siap melimpahi kita dengan informasi dan ilmu pengetahuan.
Tidak peduli apakah itu pagi, siang, sore, malam atau waktu dini hari
sekalipun, buku selalu hadir memenuhi fungsinya sebagai guru sang gudang
informasi.
- Buku
adalah teman yang setia. Buku tidak pernah meninggalkan kita. Dia adalah teman
yang setia, tanpa mencela dan menghujat. Yang ditawarkan buku dalam
persahabatan dengan manusia adalah membantu kita dalam belajar dan mengajak
kita untuk menjadikan kehidupan kita lebih maju dengan ilmu yang dipunyai buku.
- Buku
dapat mengasah kecerdasan, kreativitas, dan tanggap akan keadaan yang terjadi
di sekitarnya.
B. Ada
beberapa alasan mengapa masyarakat cenderung ‘menjaga jarak’ dengan buku.
Mereka merasa memiliki kendala dalam mengakses buku. Alasan tersebut antara
lain :
- Harga buku. Orang masih sering memandang buku sebagai
kebutuhan sekunder. Bukan kebutuhan pokok yang tidak bisa tidak harus dipenuhi.
Karenanya, jika tertarik untuk membeli buku pun, orang masih bepikir ulang
untuk membelinya karena harganya yang dianggap kelewat mahal, untuk memenuhi
kebutuhan nonpokok tersebut. Dan akhirnya merasa sayang untuk berbelanja buku.
- Kondisi lingkungan. Lingkungan sekitarnya tidak
mendidiknya untuk memiliki kebiasaan membaca. Kebanyakan lingkungan di
masyarakat kita mengajarkan budaya bebicara dan mendengar, serta menonton
televisi.
- Keadaan
ekonomi. Keadaan ekonomi berdampak pada minat baca masyarakat. Masyarakat
dengan ekonomi lemah menganggap buku diluar jangkauan mereka. Meskipun mungkin
mereka bisa memanfaatkan perpustakaan untuk mengakses buku, namun bisa jadi
mereka tidak memiliki waktu, minat dan konsentrasi untuk membaca buku.
- Ketersediaan
fasilitas pendidikan. Tidak semua daerah di Indonesia memiliku fasilitas
pendidikan yang layak dan memadai. Padahal, pendidikan erat kaitannya dengan
membaca dan buku. Kesulitan mengakses informasi dan ilmu pengetahuan, sedikit
banyak berdampak pada rendahnya minat baca masyarakat.
- Tingkat
pendidikan. Bahkan di jaman sekarang ini masih banyak masyarakat yang buta
huruf, tidak mampu menikmati pendidikan, dan putus sekolah. Selain itu, lulusan
SD dan SMP pun masih banyak. Setelah tidak bersekolah, mereka terjun ke dalam
realitas kehidupan, sehingga tidak lagi merasa sempat untuk belajar, bahkan
sekedar menimba ilmu lewat membaca buku. Terkadang sikap demikian terbawa dalam
kehidupan keluarga mereka, hingga terbawa dalam pola asuh anak mereka. Sebagai
akibatnya, anak-anak mereka tidak akrab dengan ‘buku’.
Setelah mengetahui manfaat membaca buku maka tidak ada salahnya kita
rajin membaca buku. Jika terkendala oleh ekonomi atau ketidakmampuan membeli
buku, maka perpustakaan dan TBM dapat dijadikan rujukan untuk meminjam buku.
[arien]
Penulis : Arien Bianingrum. http://tbmjovicyonline.blogspot.com/
Sumber Referensi :
-
Yulia Muharomah, siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta. Perpustakaan
Kita Mati Suri. http://perpustakaan.jogjakota.go.id/
-
http://nol.suarane.org/membaca-buku-antara-ilmu-dan-rekreasi