Selasa, 28 Agustus 2012

Manfaat Membaca Bagi Kehidupan


Membaca dapat berfungsi sebagai media pembelajaran maupun sarana rekreasi. Buku sebagai media tulisan banyak disimpan di perpustakaan. Perpustakaan umum dapat diakses oleh orang banyak. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari membaca buku. Bahkan, informasi dan ilmu pengetahuan yang di dapat dari membaca buku, dapat mempengaruhi kehidupan. Namun bagi masyarakat kita, banyak orang merasa memiliki kendala dalam mengakses buku, sehingga masyarakat cenderung ‘menjaga jarak’ dengan buku.

A.      Manfaat membaca bagi kehidupan adalah :
-  Buku adalah peradaban. Informasi dan pengetahuan yang terkandung dalam buku dapat berguna dalam memajukan kehidupan generasi sekarang dan yang akan datang. Dengan memanfaatkan informasi dan pengetahuan yang di dapat dari membaca, maka orang-orang akan mampu mengembangkan dan mengantarkan peradaban bangsanya kepada tahapan yang lebih maju daripada yang sekarang dijalaninya.
-  Buku adalah sumber ilmu. Ilmu yang terkandung dalam buku, dapat menjadikan kita lebih pintar dan pengetahuan menjadi bertambah. Dan jika ilmu tersebut dipraktekkan, maka kehidupan kita akan menjadi semakin maju. 
-  Buku adalah guru yang tidak pernah marah. Kita bisa banyak belajar dari buku. Jika diibaratkan sebagai guru (yang menjadi guru kita belajar di sekolah), maka buku adalah guru yang tidak marah kepada muridnya (kita yang membaca sebagai muridnya). Betapa pun lambannya daya pikir kita, atau berapa sering kita mengulang-ulang membaca untuk mempeoleh ilmu, buku tidak akan marah kepada kita. Buku begitu sabar mempunyai murid yang daya tangkapnya rendah sekalipun.
-  Buku adalah guru yang tidak terbatas waktu. Buku sebagai guru juga tidak pernah membatasi waktu pembelajaran kita. Kapan saja kita ingin, butuh dan siap untuk belajar, buku selalu siap melimpahi kita dengan informasi dan ilmu pengetahuan. Tidak peduli apakah itu pagi, siang, sore, malam atau waktu dini hari sekalipun, buku selalu hadir memenuhi fungsinya sebagai guru sang gudang informasi.
-  Buku adalah teman yang setia. Buku tidak pernah meninggalkan kita. Dia adalah teman yang setia, tanpa mencela dan menghujat. Yang ditawarkan buku dalam persahabatan dengan manusia adalah membantu kita dalam belajar dan mengajak kita untuk menjadikan kehidupan kita lebih maju dengan ilmu yang dipunyai buku.
-  Buku dapat mengasah kecerdasan, kreativitas, dan tanggap akan keadaan yang terjadi di sekitarnya.

B.       Ada beberapa alasan mengapa masyarakat cenderung ‘menjaga jarak’ dengan buku. Mereka merasa memiliki kendala dalam mengakses buku. Alasan tersebut antara lain :
-  Harga buku. Orang masih sering memandang buku sebagai kebutuhan sekunder. Bukan kebutuhan pokok yang tidak bisa tidak harus dipenuhi. Karenanya, jika tertarik untuk membeli buku pun, orang masih bepikir ulang untuk membelinya karena harganya yang dianggap kelewat mahal, untuk memenuhi kebutuhan nonpokok tersebut. Dan akhirnya merasa sayang untuk berbelanja buku.
-  Kondisi lingkungan. Lingkungan sekitarnya tidak mendidiknya untuk memiliki kebiasaan membaca. Kebanyakan lingkungan di masyarakat kita mengajarkan budaya bebicara dan mendengar, serta menonton televisi.
-  Keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi berdampak pada minat baca masyarakat. Masyarakat dengan ekonomi lemah menganggap buku diluar jangkauan mereka. Meskipun mungkin mereka bisa memanfaatkan perpustakaan untuk mengakses buku, namun bisa jadi mereka tidak memiliki waktu, minat dan konsentrasi untuk membaca buku.  
-  Ketersediaan fasilitas pendidikan. Tidak semua daerah di Indonesia memiliku fasilitas pendidikan yang layak dan memadai. Padahal, pendidikan erat kaitannya dengan membaca dan buku. Kesulitan mengakses informasi dan ilmu pengetahuan, sedikit banyak berdampak pada rendahnya minat baca masyarakat.
-  Tingkat pendidikan. Bahkan di jaman sekarang ini masih banyak masyarakat yang buta huruf, tidak mampu menikmati pendidikan, dan putus sekolah. Selain itu, lulusan SD dan SMP pun masih banyak. Setelah tidak bersekolah, mereka terjun ke dalam realitas kehidupan, sehingga tidak lagi merasa sempat untuk belajar, bahkan sekedar menimba ilmu lewat membaca buku. Terkadang sikap demikian terbawa dalam kehidupan keluarga mereka, hingga terbawa dalam pola asuh anak mereka. Sebagai akibatnya, anak-anak mereka tidak akrab dengan ‘buku’.
Setelah mengetahui manfaat membaca buku maka tidak ada salahnya kita rajin membaca buku. Jika terkendala oleh ekonomi atau ketidakmampuan membeli buku, maka perpustakaan dan TBM dapat dijadikan rujukan untuk meminjam buku. [arien]

Penulis : Arien Bianingrum. http://tbmjovicyonline.blogspot.com/

Sumber Referensi :
-          Yulia Muharomah, siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta. Perpustakaan Kita Mati Suri. http://perpustakaan.jogjakota.go.id/
-          http://nol.suarane.org/membaca-buku-antara-ilmu-dan-rekreasi